Karakter manusia dinilai oleh sesamanya dalam hal sosial melalui pribadi dan kepribadiannya. Kepribadian adalah gabungan emosi, perilaku, intelektual dan spiritual manusia. Keteraturan adalah sebuah konsep ilahiah yang menjadi tuntunan manusia hidup. Nilai-nilai keteraturan tersebut menjadi parameter sebagai ukuran baik atau buruk, kadang sebagai ukuran benar atau salah. Kepribadian manusia yang lebih dekat dengan keteraturan menjadi cap pribadi yang baik, meski kadang terlepas dari ukuran benar atau salah. Order dan disorder yang saya tuliskan ini adalah tentang keteraturan-ketidakteraturan (bukan mengarah ke chaos), bukan tentang aturan/peraturan-pelanggaran aturan/peraturan.
Saat personalitas seorang manusia penuh dengan kekacauan atau terlalu jauh dengan keteraturan, kalangan psikolog menyebutnya sebagai personality disorder. Lebih tinggi lagi tingkat kekacauannya, mereka menyebutnya sebagai mental illnes atau sakit jiwa. Saya bukan seorang psikolog, atau seorang psikiater, juga bukan alumnus Institut Riau Sebelas, hanya menyelami faktor psikologis diri sendiri yang kadang dekat dengan ketidakteraturan. Juga saya bukan aktor theater yang mampu menjiwai tokoh Jeffrey Goines dalam film Twelve Monkeys.
Personality disorder dikategorikan pada pribadi manusia saat hal-hal yang bersifat disorder –baik pemikiran atau aksi– dilakukan secara repetitif dalam jangka waktu yang lama dengan pola yang kuat atau rigid. Misalnya seorang kleptomania; mencuri adalah hal buruk, sebuah hal yang disorder, dengan pola yang tetap seorang kleptomania akan selalu berpikir dan beraksi untuk mencuri, meski tak ada faktor kebutuhan. Terjadi begitu saja, berulang-ulang, tidak jera, dan tanpa penyesalan.
Sebagai manusia biasa, saya hanya bisa melekatkan label personality disorder pada pemikiran dan aksi yang melenceng dari keteraturan yang ada, misalnya terhadap norma, etika, adab dan budaya yang tidak signifikan mengganggu kehidupan. Tidak mengecap secara keseluruhan terhadap pribadi saya diri, atau kepada pribadi orang lain. Dalam hal bersosialisasi di komunitas yang memang penuh senda gurau, mengenali hal kecil hal disorder yang berulang-ulang dari seseorang sering menjadikannya sebagai sebuah alat untuk meningkatkan keakraban. Tanpa emosi dan pikiran negatif di ruang maya Villagy Villager Village, Enda dicap sebagai URL Illusionist, pikirannya selalu terilusi oleh URL yang tidak eksis; berulang-ulang terjadi dan sudah berlangsung lama, akut dan menahun. Jika anda tertipu ternyata malah mendapat URL not found dalam email kirimannya, lebih baik anda tertawa sebelum ditertawakan oleh yang lain.
Tak jarang jika hal-hal yang bersifat personality disorder berdampak pula menjadi masalah bagi orang lain. Menjadi masalah besar saat menyangkut banyak orang, sehingga mengganggu keteraturan ataupun peraturan. Orang tidak hanya memberi label kecil pada hal-hal yang tidak esensialnya saja, tapi memberi label pada keseluruhan kepribadiannya. Orang akan menyebut sakit jiwa, oportunis egois, musuh publik dan sebagainya. Seorang pencuri yang tak pernah jera mencuri akan dicap sebagai musuh masyarakat.
Seberapa banyak anda merasa memiliki indikasi personality disorder?
Seberapa banyak orang lain mengenali indikasi tersebut?
Apakah anda merasa menjadi seorang paranoid, schizoid, antisosial, narsisistik, atau obsesif-kompulsif?
Saya yakin anda akan menjawab tidak, tapi The Nile is not a river in Egypt.
Seberapa besar keberanian anda mengungkapkan indikasi personality disorder diri anda sendiri?
Jelas lebih mudah mengecap orang lain memiliki personality disorder.
Apakah anda seorang paranoid sehingga anda lebih sering menyapa, “Hai, a/s/l, please!” dibandingkan dengan menyapa, “Hai, saya Nolednad, namamu siapa?”
Apakah anda seorang schizoid sehingga anda lebih sering memilih berjalan-jalan sendirian atau menyingkir dari kerumunan dalam sebuah pertemuan atau pesta?
Apakah anda seorang yang antisosial sehingga tetangga sebelah rumah saja anda tidak kenal?
Apakah anda seorang narsisis sehingga di mana-mana anda selalu mengaku ganteng atau cantik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar