WELCOME TO MY BLOG

HELLO....ALL
I HOPE U'R ALWAYS BE HAPPY :-)

Selasa, 11 Agustus 2009

KEBUTUHAN DAN DORONGAN

Baik hewan maupun manusia adalah merupakan makhluk hidup dan makhluk yang berkembang dan aktif. Hewan dan manusia di dalam bertindak selain terikat oleh faktor-faktor dari dalam dirinya juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar dirinya. Organisme bertindak adalah karena adanya dorongan dari dalam dirinya untuk melakukan tindakan tersebut. Contohnya: Kenapa orang berlari, karena ada dorongan dari dalam dirinya yang menyebabkan ia berlari. Kenapa orang ingin makan, karena adanya perasaan lapar.
Istilah kebutuhan dan dorongan merupakan bagian dari motivasi biasanya disebut juga dengan motif. Motif adalah suatu keadaan, kebutuhan dan dorongan yang disadari, yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku sedangkan motivasi merupakan stimulasi atau rangsangan agar perilaku terjadi sesuai dengan arah yang dikehendaki. Motif dan Motivasi selalu ada pada setiap orang. Seseorang di dalam melakukan suatu tindakan selalu didorong oleh motif-motif tertentu.
Motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang menyebabkan individu bertindak atau berbuat. Dorongan itu tertuju pada suatu tujuan tertentu. Namun ada juga perbuatan yang tidak didorong oleh motif tertentu, yaitu perbuatan yang terjadi secara otomatis atau perbuatan yang refleksif. Perbuatan refleksif adalah perbuatan yang terjadi tanpa disadari oleh inividu. Contohnya: ketika tangan kita terasa panas terkena api maka secara reflek kita akan menarik tangan dan segera mencari pertolongan pertama. Perilku menarik tangan adalah perilaku reflek sedangkan perilaku mencari obat merupakan dorongan sadar dari individu setelah merasakan sakit.
Sejak lahir manusia sudah membawa dorongan atau motif-motif tertentu. Terutama motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu sebagai organisme. Tetapi motif-motif yang dibawa sejak lahir tersebut akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan individu. Oleh karena itu dapat kita katakan bahwa motif atau dorongan terbagi menjadi dua yaitu; motif alami (natural) yang merupakan motif dasar yang ada pada individu dan motif yang diperoleh dengan melalui pengalaman atau proses belajar (learned motives). Motif dasar merupakan motif yang berhubungan erat dengan motif yang bersifat biologis, yang berhubungan erat dengan kebutuhan jasmani untuk kelangsungan hidup individu, misal motif makan, motif minum, motif udara segar dan motif seksual. Tetapi dengan perkembangan individu, motif dasar akan mengalami perobahan-perobahan, sesuai dengan keadaan norma-norma yang ada.
Dalam kehidupan sehari-hari individu sering menghadapi beberapa macam motif yang saling bertentangan satu dengan yang lain. Misalnya, suatu waktu seseorang mempunyai motif atau dorongan untuk belajar, tetapi juga mempunyai motif untuk nonton film. Dengan demikian akan terjadi pertentangan atau konflik dalam diri orang tersebut. Jadi konflik motif itu akan terjadi bila adanya beberapa tujuan yang ingin dicapai sekaligus secara berbarengan. Bila individu menghadapi bermacam-macam motif ada beberapa kemungkinan respons yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pemilihan atau penolakan
Dalam menghadapi beberapa macam konflik, individu harus mengambil sikap yang tegas. Untuk itu individu dihadapkan pada situasi dimana ia harus memberikan salah satu respon pemilihan atau penolakan dari berbagai macam objek atau situasi yang dihadapi. Jika perbedaan antara dua situasi cukup besar maka individu tidak akan mengalami kesulitan di dalam memilih atau pun menolak. Tetapi makin kecil perbedaan antara dua situasi tersebut akan semakin sulit bagi individu untuk mengambil keputusan, sehingga individu akan mengalami konflik.
2. Kompromi
Jika seorang individu menghadapi dua macam objek atau situasi ia dapat mengambil respons yang bersifat kompromis, yaitu menggambungkan kedua macam objek tersebut. Contoh: seseorang ingin belajar tetapi juga ingin bekerja karena orang tua sudah tidak sanggup lagi membiayai kuliah. Sikap kompromi yang dapat diambil adalah belajar sambil bekerja.
3. Meragu-ragukan (bimbang)
Jika seorang individu berada diantara dua objek yang baik dan yang buruk, maka akan sering muncul kebimbangan dan keragu-raguan dalam diri individu. Kebimbangan terjadi karena masing-masing objek mempunyai nilai-nilai yang positif dan negative, keduanya mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan juga merugikan. Keadaan ini dapat diatasi dengan cara individu mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan dan memeriksa seteliti-telitinya segala aspek dari objek tersebut, segala untung ruginya, sehingga mungkin perlu membuat daftar alasan-alasan sehingga keputusan tersebut menghasilkan keputusan yang sebaik-baiknya.
Telah dipaparkan di atas bahwa kebutuhan dan dorongan yang disebut juga dengan motif adalah bagian dari motivasi. Secara umum motivasi dibagi menjadi dua. Motivasi Internal (Intrinsik Motivatiaon) dan Motivasi Eksternal (extrinsic motivation). Motivasi internal merupakan motivasi yang didorong oleh kekuatan-kekuatan perasaan terpuaskan atas apa yang dikerjakan. Motivasi internal ini lebih mementingkan kepuasan internal dan seseorang mendapatkan self-reinforcement (penguat diri). Sedangkan motivasi eksternal merupakan motivasi yang mendorong seseorang berbuat karena faktor-faktor luar dari individu, misalnya, upah, pujian dari orang lain, dan ganjaran yang di dapat dari luar dirinya.
Maslow (1964) beranggapan bahwa motivasi seseorang dibentuk melalui kebutuhan-kebutuhan dasarnya yang tersusun secara hierarki. Kebutuhan dasar itu secara berturut-turut adalah; kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang (dicintai), kebutuhan akan harga diri, dan aktualisasi diri.
• Kebutuhan fisiologis
Merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kebutuhan fisiologis tersebut antara lain; makanan, air, udara, tempat tinggal, istirahat dan lain sebagainya.
• Kebutuhan akan rasa aman
Jika kebutuhan fisiologisnya sudah terpenuhi seseorang akan segera mencari kebutuhan selanjutnya yaitu, pemenuhan kebutuhan akan rasa aman. Seorang anak yang dibesarkan tanpa pemenuhan kebutuhan rasa aman dari orang tua dan keluarganya, hal tersebut tampak jelas pada perilakunya yang didominasi oleh kehausan dan rasa aman, dalam bentuk takut berbuat salah dan takut mencoba dikarenakan kesalahan dapat berarti terancamnya rasa dirinya. Rasa aman keluarga datang dari sikap keluarga yang berdisiplin baik dan konsisten.
• Kebutuhan akan kasih sayang
Bila individu sudah merasa terpenuhi kebutuhan rasa amannya, maka akan segera timbul kebutuhan untuk memberi dan menerima kasih sayang. Bila kebutuahan akan kasih sayang tidak terpehuhi maka seorang individu akan menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan sehingga akibatnya ia akan dibenci oleh teman ataupun lingkungannya.
• Kebutuhan akan harga diri
Menurut Maslow kebutuhan akan harga diri dapat terpenuhi oleh adanya kepercayaan diri dan kemandirian dalam diri individu serta oleh pengakuan, perhatian dan penghargaan diri oleh orang lain.
• Aktualisasi diri
Aktualisasi diri menurut konsepsi Maslow, merupakan pencapaian apa yang memang mampu dicapai oleh seseorang. Seseorang yang belum dapat mencapai prestasi tertinggi sesuai dengan kemampuannya belum merasakan perlu untuk berusaha mencapai prestasi tersebut apabila tingkat dibawah aktualisasi diri belum terpenuhi.
Kebutuhan-kebutuhan di atas dapat mendorong individu untuk berbuat sesuatu jika kebutuhan pada jenjang yang dasar sudah terpenuhi. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan pada jenjang yang paling mendasar lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan pada jenjang yang lebih tinggi.
Pemenuhan kebutuhan dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang. Orang yang telah mencapai kebutuhan aktualisasi yaitu orang yang telah mampu mengeksploitasi diri dan mewujudkan segenap kemampuan, bakat, keterampilannya, akan mencapai pada tingkatan apa yang disebut dengan tingkatan pengalaman puncak (peack experience). Menurut Maslow hanya sedikit orang di dunia yang mampu mencapai ketahap ini.
Dalam berbagai studi yang dilakukan oleh Maslow ditemukan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan mental, baik itu neurosis maupun psikosis adalah akibat dari tidak mampunya individu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkannya.
Perilaku frustasi yang dimanifestasikan dengan sikap agresi dan merusak bagi individu maupun sekelompok orang adalah merupakan indikasi dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan. Individu atau kelompok merasa terancam dan berusaha memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang dianggap dapat mempertahankan eksistensinya. Menurut Maslow pemenuhan kebutuhan merupakan faktor penting bagi kesehatan mental seseorang.

Tidak ada komentar: