BAHAN AJAR
KULIAH KESEHATAN MENTAL
A. Pengertian Secara Etimologis dan Terminologis
Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu kesehatan mental) (Yusak Burhanuddin, 1999: 9).
Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 9-10), ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, dan berusaha mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental, serta memajukan kesehatan jiwa rakyat.
Sebagaimana seorang dokter harus mengetahui faktor-faktor penyebab dan gejala-gejala penyakit yang diderita pasiennya. Sehingga memudahkan dokter untuk mendeteksi penyakit dan menentukan obat yang tepat. Definisi mereka berdua menunjukan bahwa kondisi mental yang sakit pada masyarakat dapat disembuhkan apabila mengetahui terlebih dulu hal-hal yang mempengaruhi kesehatan mental tersebut melalui pendekatanhygiene mental.
Dalam perjalanan sejarahnya, pengertian kesehatan mental mengalami perkembangan sebagai berikut :
b. Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa (neurosis dan psikosis).
Pengertian ini terelihat sempit, karena yang dimaksud dengan orang yang sehat mentalnya adalah mereka yang tidak terganggu dan berpenyakit jiwanya. Namun demikian, pengertian ini banyak mendapat sambutan dari kalangan psikiatri (Sururin,2004: 142)
Kembali pada istilah neorosis, pada awalnya kata tersebut berarti ketidakberesan dalam susunan syaraf. Namun, setelah para ahli penyakit dan ahli psikologi menyadari bahwa ketidakberesan tingkah laku tersebut tidak hanya disebabkan oleh ketidakberesan susunan syaraf, tetapi juga dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap dirinya sendiri dan terhadap orang lain, maka aspek mental (psikologi) dimasukkan pula dalam istilah tersebut.
c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup. Pengertian ini lebih luas dan umum, karena telah dihubungkan dengan kehidupan sosial secara menyeluruh. Dengan kemampuan penyesuaian diri, diharapkan akan menimbulkan ketentraman dan kebahagiaan hidup.
d. Terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa serta mempunyai kesanggupan untuk mengatasi problem yang biasa terjadi, serta terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).
e. Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi, bakat dan pembawaan semaksimal mungkin, sehingga membawa kebahagiaan diri dan orang lain, terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa.
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang sehat mentalnya adalah orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa, maupun menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-kegoncangan yang bias, adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna, dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin (Sururin,2004: 144).
Kesehatan mental (mental hygiens) adalah ilmu yang meliputi sistem tentang prinsip-prinsip, peraturan-peraturan serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan ruhani (M. Buchori dalam Jalaluddin,2004: 154) Menurut H.C. Witherington, kesehatan mental meliputi pengetahuan serta prinsip-prinsip yang terdapat lapangan Psikologi, kedokteran, Psikiatri, Biologi, Sosiologi, dan Agama (M. Buchori dalam Jalaluddin,2004: 154)
Kesehatan Mental merupakan kondisi kejiwaan manusia yang harmonis. Seseorang yang memiliki jiwa yang sehat apabila perasaan, pikiran, maupun fisiknya juga sehat. Jiwa (mental) yang sehat keselarasan kondisi fisik dan psikis seseorang akan terjaga. Ia tidak akan mengalami kegoncangan, kekacauan jiwa (stres), frustasi, atau penyakit-penyakit kejiwaan lainnya. Dengan kata lain orang yang memiliki kesehatan mental juga memiliki kecerdasan baik secara intelektual, emosional, maupun spiritualnya.
Pada umumnya pribadi yang normal memiliki mental yang sehat. Demikian sebaliknya, bagi yang pribadinya abnormal cenderung memiliki mental yang tidak sehat (Yusak Baharuddin, 1999: 13). Orang yang bermental sehat adalah mereka yang memiliki ketenangan batin dan kesegaran jasmani.
Untuk memahami jiwa yang sehat, dapat diketahui dari beberapa ciri seseorang yang memiliki mental yang sehat. Dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1959 memberikan batasan mental yang sehat adalah sebagai berikut :
1. Dapat menyesuaikan diri secara konstuktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu buruk banginya.
2. Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.
3. Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.
4. Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas.
5. Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan saling memuaskan.
6. Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudian hari.
7. Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif.
8. Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.
Kriteria tersebut disempurnakan dengan menambahkan satu elemen spiritual (agama). Sehingga kesehatan mental ini bukan sehat dari segi fisik, psikologik, dan sosial saja, melainkan juga sehat dalam art spiritual.
Dan tidak kalah pentingnya adalah mengetahui sekaligus memahami prinsip-prinsip dari kesehatan mental itu. Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip kesehatan mental adalah dasar yang harus ditegakkan orang dalam dirinya untuk mendapatkan kesehatan mental yang baik serta terhindar dari gangguan kejiwaan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Gambaran dan sikap yang baik terhadap diri sendiri (self image)
Prinsip ini dapat dicapai dengan penerimaan diri, keyakinan diri dan kepercayaan pada diri sendiri. Citra diri positif akan mewarnai pola hidup, sikap, cara pikir dan corak penghayatan, serta ragam perbuatan yang positif pula.
2. Keterpaduan antara Integrasi Diri. Adanya keseimbangan antara kekuatan-kekuatan jiwa dalam diri, kesatuan pandangan (falsafah) dalam hidup dan kesanggupan mengatasi stres (Sururin,2004: 146).
3. Perwujudan Diri (aktualisasi diri)
Inilah proses pematangan diri. Menurut Reiff, orang yang sehat mentalnya adalah orang yang mampu mengaktualisasikan diri atau mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya, serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan cara yang baik dan memuaskan.
4. Mau menerima orang lain, mampu melakukan aktifitas sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal.
5. Berminat dalam tugas dan pekerjaan
Suka pada pekerjaan tertentu walaupun berat maka akan mudah dilakukan dibandingkan dengan pekerjaan yang kurang diminati.
6. Agama, cita-cita, dan falsafah hidup. Demi menggapai ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan.
7. Pengawasan diri
Hal ini dapat dilakukan terhadap keinginan-keinginan dari ego yang bersifat biologis murni. Sehingga dapat dikendalikan secara sehat dan terarah.
8. Rasa benar dan tanggung jawab. Ini penting bagi tingkah laku.Dengan demikian muncul rasa percaya diri dan bertanggung jawab penuh atas segala tindakan sehingga tidak menutup kemungkinan kesuksesan diri akan diraih.
III. Macam-macam gangguan kesehatan mental dan Terapi
Penyakit mental adalah gangguan pikiran. Ada beberapa jenis penyakit mental, dengan beberapa gangguan dalam setiap kategori. Ini bervariasi dari ringan sampai parah dan adalah mungkin bagi gangguan ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari untuk menunjukkan bahwa hidup menjadi cukup sulit.
Perlakuan untuk masing-masing gangguan mental bervariasi, dengan beberapa konseling dan terapi sudah cukup, tetapi dengan orang lain pengobatan diperlukan dengan konseling, kemudian dengan gangguan psikologis lebih berat baik rawat inap jangka pendek atau panjang kadang-kadang diperlukan karena pasien adalah bahaya dirinya sendiri atau orang lain. Ini adalah daftar gangguan mental yang membagi setiap gangguan mental ke dalam kategori yang berbeda dan membahas gangguan tertentu.
Ada empat jenis penyakit mental:
1. Gangguan organik otak
Jenis gangguan ini adalah akibat langsung dari fisik (seluruh tubuh) perubahan dan penyakit yang mempengaruhi otak. Hal ini menyebabkan perubahan untuk beberapa derajat kebingungan dan delusi selain kecemasan dan kemarahan. Beberapa penyakit ini adalah:
A. penyakit degeneratif:
1). Huntington: penyakit-penyakit genetik yang terdiri dari gerakan abnormal, demensia, dan masalah psikologis.
2). Multiple Sclerosis: gangguan sistem kekebalan tubuh yang mempengaruhi sistem saraf pusat (otak & saraf tulang belakang).
3). Pikun
4). Parkinson: gangguan saraf yang menyebabkan kelumpuhan.
B. Kardiovaskular: gangguan-gangguan Ini berhubungan dengan jantung, stroke, dan gangguan yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi.
C. Trauma diinduksi: Ini semua berhubungan dengan cedera otak, perdarahan dan gegar otak.
D. Intoksikasi: Obat dan Alkohol terkait, obat dan gejala penarikan alkohol.
2. Mood dan Kecemasan
Beberapa gangguan utama dalam kategori ini adalah: depresi, fobia, gangguan Panic. Ini bisa begitu ringan. Beberapa penyebab penyakit ini disebabkan oleh situasi sebelumnya, misalnya: terutama peristiwa traumatis, seperti korban pelecehan seksual dan veteran perang biasanya memiliki kepanikan dan fobia.
3. Gangguan kepribadian
Ada 3 kelompok gangguan kepribadian :
1). Odd Perilaku yang tidak biasa - termasuk
1. Kepribadian paranoid: perasaan bahwa setiap orang dan segala sesuatu diketahui mereka namun pada kenyataannya hal ini tidak benar.
2. Skizofrenia Kepribadian – apatis terhadap orang lain dan tidak ada keinginan untuk bersosialisasi.
2). Dramatis, atau perilaku emosional tak menentu
Ini termasuk di dalamnya :
a. Antisocial: menghindari orang
b. Borderline kepribadian-menentu emosi dan berhubungan dengan orang.
c. Munafik kepribadian-perhatian pencari-manipulator – Cenderung melebih-lebihkan hubungan-”semua orang mencintai saya”.
3. Cemas takut. Termasuk:
a. Avoidant : gangguan kepribadian-takut mengambil risiko, mudah tertipu, hiper-sensitif, menghindari segala sesuatu yang mencakup interaksi sosial.
b. Dependent: gangguan kepribadian-karena kelalaian, miskin, telah ditinggalkan dan merasa itu akan terjadi lagi.
c. Obsesif-kompulsif : gangguan kecemasan, menarik pikiran dan obsesi tentang hal-hal yang tidak nyata.
4. Gangguan psikotik
Gangguan psikotik adalah kumpulan penyakit yang sangat mempengaruhi proses otak dan berpikir. Orang-orang ini mengalami kesulitan berpikir rasional dan penilaian mereka terganggu. Hidup kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit. Namun, untuk yang terburuk dari gangguan ini ada perawatan yang tersedia. Gejala yang paling umum penyakit ini biasanya delusi dan halusinasi. Delusi percaya fakta tertentu bahkan setelah fakta-fakta tersebut telah terbukti salah. Halusinasi mirip dengan delusi dalam keyakinan yang salah, namun halusinasi dirasakan dengan indra dan tidak pikiran. ”Mendengar hal” atau “melihat sesuatu” adalah contoh dari halusinasi. Beberapa gejala lain adalah: perilaku aneh (mungkin berbahaya untuk diri sendiri atau orang lain), kurangnya kebersihan pribadi, penurunan minat dalam melakukan hal-hal, pola bicara aneh yang tidak dimengerti, perubahan suasana hati, kesulitan hubungan, lambat atau gerakan-gerakan aneh.
Gangguan psikotik yang utama adalah:
1. Skizofrenia: orang-orang ini memiliki gejala yang bertahan lebih lama dari enam bulan, gejala seperti delusi, dan halusinasi adalah gejala biasa dari gangguan ini.
2. Schizophreniform: Orang-orang yang menderita gangguan ini juga memiliki gejala Schizophrenia, tetapi tidak bertahan lebih lama dari enam bulan.
3. Gangguan schizoafektif-orang-orang ini memiliki keduanya skizofrenia dan suasana hati lain atau gangguan afektif seperti gangguan bipolar.
4. Gangguan Delusional: orang-orang ini memiliki delusi bahwa terakhir tidak kurang dari sebulan. Delusi ini dapat pikiran aneh seperti yang diikuti, atau, mirip dengan paranoia, orang lain berpikir yang ganging melawan mereka
5. Penyalahgunaan Obat- gangguan psikotik-psikotik yang disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan, gejala-gejala ini biasanya bingung dan gagap dalam bicara, delusi, dan halusinasi.
Terapi
Terapi kesehatan mental adalah cara untuk membantu Anda memahami diri Anda sendiri lebih baik dan untuk mengatasi lebih baik. Berada dalam terapi bukan berarti Anda gila. Semua orang memiliki masalah. Terapi adalah salah satu cara untuk membantu diri Anda sendiri dengan masalah Anda.
Beberapa masalah yang dapat dibantu dengan terapi meliputi:
• depresi
• kegelisahan
• penyalahgunaan obat atau alkohol
• gangguan makan
• masalah tidur
• kemarahan
• kesedihan
Ada berbagai jenis terapi kesehatan mental. Salah satu jenis terapi mungkin bekerja terbaik bagi Anda, seperti terapi bermain untuk anak-anak kecil, atau terapi keluarga untuk konflik keluarga. Jenis terapi yang terbaik untuk Anda tergantung pada apa yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jenis umum terapi adalah:
Terapi Seni,. Menggambar melukis, atau bekerja dengan tanah liat dengan terapis seni dapat membantu Anda mengungkapkan hal-hal yang Anda mungkin tidak dapat dimasukkan ke dalam kata-kata. Seni terapis bekerja dengan anak-anak, remaja, dan orang dewasa, termasuk orang-orang cacat.
Terapi perilaku. Ini jenis terapi ini sangat terstruktur dan berorientasi tujuan. Dimulai dengan apa yang anda lakukan sekarang, dan kemudian membantu Anda mengubah perilaku Anda. Perilaku terapis dapat menggunakan teknik seperti:
• Paparan terapi atau desensitisasi. Pertama, Anda mempelajari cara-cara untuk bersantai. Kemudian Anda belajar untuk menghadapi ketakutan Anda saat Anda berlatih keterampilan ini relaksasi.
• Aversive terapi. Ini sesuatu yang tidak menyenangkan dengan perilaku pasangan untuk membantu Anda menghentikan perilaku. Sebagai contoh, meletakkan sesuatu yang terasa pahit pada anak ibu untuk membantu menghentikan thumb-mengisap.
• Peran-bermain. Hal ini dapat membantu Anda menjadi lebih tegas atau membantu menyelesaikan konflik antara anggota keluarga.
• Pemantauan diri, atau menyimpan log dari kegiatan sehari-hari Anda. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi perilaku yang menyebabkan anda masalah.
Biofeedback. Ini jenis terapi dapat membantu Anda belajar untuk mengontrol fungsi tubuh seperti ketegangan otot atau pola gelombang otak,. Biofeedback dapat membantu dengan ketegangan, kecemasan dan gejala-gejala fisik seperti sakit kepala.
Cognitive Therapy. Ini jenis terapi mengambil pendekatan yang bagaimana Anda berpikir mempengaruhi bagaimana Anda merasa dan berperilaku. Terapi ini membantu Anda mengetahui cara-cara yang tidak sehat berpikir yang membuat Anda terjebak. Anda belajar untuk mengidentifikasi pikiran negatif otomatis seperti:
• “Saya tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar”
• “Dunia selalu melawan aku”
• “Jika saya tidak berhasil semua kali saya gagal.”
Anda belajar cara mengubah pikiran Anda dan ini dapat menyebabkan perilaku berubah. Hal ini juga dapat meningkatkan harga diri dan percaya diri.-Perilaku Terapi kognitif perilaku dan metode menggabungkan terapi kognitif.
EMDR (gerakan mata pemrosesan kembali desensitisasi). Dalam EMDR terapis membantu Anda mengatasi perasaan dan pikiran tentang peristiwa masa lalu menyedihkan. Anda memindahkan mata Anda bolak-balik, biasanya mengikuti terapis tangan atau pena, sedangkan Anda ingat acara. Jenis terapi ini dianggap oleh banyak orang eksperimental.
Keluarga atau Pasangan Terapi terapis. Keluarga melihat keluarga sebagai sistem. Mereka bekerja dengan seluruh keluarga bukan hanya satu orang. Tujuannya adalah untuk anggota keluarga untuk secara terbuka mengekspresikan perasaan mereka dan untuk menemukan cara untuk mengubah pola keluarga negatif.
Terapi Pasangan membantu mitra meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi satu sama lain. Hal ini dapat membantu Anda memutuskan perubahan apa yang diperlukan dalam hubungan dan dalam perilaku masing-masing pasangan. Kedua pasangan kemudian bekerja untuk belajar perilaku baru. Ada berbagai bentuk terapi pasangan.
Terapi kelompok orang. Kelompok Dalam terapi kecil beberapa (6 sampai 10) bertemu secara teratur dengan terapis. Ada banyak jenis kelompok terapi. Beberapa fokus pada suatu masalah tertentu seperti manajemen kemarahan. Kelompok Proses tidak fokus pada satu topik, tapi malah mengeksplorasi isu yang diangkat oleh anggota. Kelompok jangka pendek yang berfokus pada masalah dan bertemu untuk waktu yang terbatas, seperti 6 sampai 12 minggu. Jangka panjang kelompok-kelompok menangani isu-isu yang sedang berlangsung seperti harga diri.
Terapi Pijat. Terapi pijat dapat membantu untuk mengurangi kecemasan dan stres.
Terapi Farmakologi (Obat). Obat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental. Mereka mungkin akan ditentukan oleh psikiater atau penyedia layanan kesehatan Anda. Operator Anda akan bekerja dengan Anda untuk hati-hati memilih obat yang tepat untuk Anda. Ada banyak jenis obat-obatan psikiatri.
• Antipsikotik dapat membantu dengan psikosis atau kondisi lainnya.
• Mood stabilizer dapat digunakan untuk mengobati masalah mood seperti gangguan bipolar.
• Antidepresan dapat membantu dengan depresi atau kecemasan.
• obat Antianxiety mungkin diresepkan untuk mengobati gangguan kecemasan.
Obat yang tepat dapat meningkatkan gejala sehingga jenis pengobatan lain lebih efektif. Obat-obatan juga dapat digunakan sendiri.
Play Therapy. Play terapi memungkinkan anak-anak untuk bertindak keluar masalah mereka dengan mainan dan permainan. Play terapis membantu anak merasa lebih percaya diri dan kurang takut.
Terapi psikoanalitik. Ini jenis terapi ini dikembangkan oleh Sigmund Freud. Dalam jenis terapi, Anda bekerja untuk mengungkap hal-hal dari masa lalu Anda yang mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku. Ini semacam terapi dapat mengambil tahun. Ini biasanya melibatkan pertemuan beberapa kali seminggu. Hal ini dapat cukup mahal.
Terapi psikodinamik. Ini jenis terapi membantu Anda membawa perasaan Anda yang sesungguhnya ke permukaan. Jika Anda menekan (sengaja lupa) atau menolak menyakitkan pikiran, perasaan, dan kenangan, mereka masih dapat mempengaruhi kehidupan Anda. Setelah Anda menyadari pikiran-pikiran ini tertekan, perasaan, dan kenangan mereka menjadi kurang menyakitkan.
Terapi Psychoeducational. Ini jenis terapi melibatkan ajaran terapis bukan klien berbicara. Anda dapat belajar tentang gangguan, pilihan pengobatan, dan bagaimana mengatasi gejala. Therapist dapat memberi Anda informasi yang bermanfaat atau dapat membantu Anda belajar keterampilan yang berbeda. Mereka bekerja dengan individu dan kelompok.
Terapi relaksasi. Cara Belajar untuk bersantai dapat membantu untuk mengurangi kecemasan dan stres. Yoga dan meditasi juga dapat membantu.
Kepribadian dan Kesehatan Mental
Kepribadian berasal dari kata personality. Persona=topeng atau kedok, biasanya topeng atau kedok digunakan orang dalam pementasan drama yang disesuaikan dengan karakter peran yang dimainkan. Sedangkan personality diartikan sebagai character atau watak.
Allport dalam buku Sumadi Suryabrata mengatakan: Character is personality evaluated and personality is character devaluated. Ia mengganggap watak atau kepribadian adalah satu dan sama tetapi dipandang dari segi yang berlainan. Bila akan mengadakan penilaian dengan menggunakan norma, maka dipakai istilah watak. Kalau menggambarkan apa adanya lebih tepat menggunakan istilah kepribadian.
Terdapat banyak cara dan teori di dalam memahami kepribadian individu. Tetapi dalam kesehatan mental ini hanya akan dibahas pembagian kepribadian melalui sudut pandang pendekatannya (approach), dimana terdiri dari dua teori pendekatan. Pertama pendekatan tipologi (typologycal approach) dan kedua pendekatan pensifatan (trait approach)
Pendekatan tipologi dapat kita lihat pada pendapat Hipocrates-Galenus dan Heymans sedangkan pendekatan pensifatan pendapat Sigmund Freud, Allport, Maslow dan Rogers.
Pendekatan Tipologi
1. Teori Hipocrates-Galenus.
Sama halnya dengan alam yang tersusun dari 4 unsur yaitu; tanah bersifat kering, air bersifat basah, udara bersifat dingin dan api bersifat panas. Maka manusiapun terdiri dari 4 unsur yaitu:
a. Sifat kering terdapat pada chole/ empedu kuning
b. Sifat basah terdapat pada melanchole/ empedu hitam
c. Sifat dingin terdapat pada phlegma/ lender
d. Sifat panas terdapat pada sanguis/ darah
Apabila keempat cairan di atas jumlahnya normal maka individu tersebut sehat.
Tetapi jika tidak normal maka terjadilah gangguan jiwa atau sakit mentalnya. Lebih jauh tipe-tipe manusia menurut Hipocrates-Galenus tersebut sebagai berikut:
Cairan Tubuh
Yang dominan
Prinsip Tipe Sifat Khas
Chole
(empedu
kuning)
Tegangan 1. Choleris Besar semangat/ hidup,
Keras, mudah marah, daya juang besar, optimis
Melanchole
(empedu hitam)
Penegaran 2. Melancholis Mudah kecewa, suka merenung, daya juang kecil, pesimistis
Phlegma
Plastisitas 3. Phlegmatis Tenang/kalem, tak mudah dipengaruhi, setia, lamban
Sanguis
Ekspansifitas 4. Sanguinis Ramah, mudah ganti haluan.
2. Teori Heymans
Teori ini membagi tiga macam kualitas kejiwaan individu, yaitu: emosionalitas, proses pengiring dan aktivitas. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Emosionalitas
Maksudnya mudah atau tidak perasaan orang terpengaruh oleh kesan-kesan. Tiap-tiap orang mempunyai kecakapan untuk mengahayati suatu perasaan karena pengaruh suatu kesan, namun masing-masing mempunyai tingkat yang berbeda. Menurut dikotomisasi terdiri dari:
a. golongan emosional, mereka yang emosionalitasnya tinggi (+) mempunyai sifat-sifat impulsive, mudah marah, suka tertawa, perhatiannya tidak mendalam, tidak tenggang rasa, tidak praktis, dalam berpendapat tetap, ingin berkuasa, dapat dipercaya dalam soal keuangan.
b. golongan tidak emosional, mereka yang emosionalitasnya rendah (-). Sifat-sifatnya antara lain; berhati dingin, hati-hati dalam menentukan pendapat, bertenggang rasa, praktis, jujur dalam batas-batas hukum, dapat menahan birahi, memberi kebebasan orang lain.
2. Proses Pengiring
Proses pengiring adalah banyak atau tidaknya pengaruh kesan-kesan pada kesadaran setelah kesan-kesan itu tidak ada lagi dalam kesadaran. Proses pengiring ini berbeda tingkatannya pada masing-masing golongan, menurut dikotomisasinya sebagai berikut:
a. golongan proses pengiring kuat (+), yang berfungsi sekunder. Sifat-sifatnya antara lain: tenang, tidak mudah putus asa, suka menolong, bijaksana, ingatannya baik, berfikir bebas, teliti, konsekuen, dalm politik moderat atau konservatif.
b. golongan proses pengiring lemah (-), yang berfungsi primer. Mempunyai sifat-sifat di antaranya: tidak tenang, mudah putus asa, ingatan kurang baik, boros, tak teliti, tidak konsekuen, dalam politik radikal, egoistic.
3. Aktivitas
Maksudnya adalah banyak sedikitnya individu itu menyatakan diri, menjelmakan perasaan dan fikiran dalam tindakan yang spontan. Dikotominya adalah:
a. golongan aktif, yaitu: karena adanya suatu alas an yang lemah/ kecil individu telah berbuat sesuatu (+). Sifat-sifatnya antara lain: senang sibuk, bergerak, periang, mudah mengerti, praktis, kuat menentang penghalang, pandangan luas, loba, lekas damai setelah bertengkar, tenggang rasa.
b. golongan tidak aktif, termasuk mereka, meskipun ada alasan kuat belum mau bertindak (-). Sifat-sifatnya antara lain: lekas mengalah, mudah putus asa, memandang berat segala persoalan, perhatian tidak mendalam, tidak praktis, nafsu birahi sering menggelora, boros, segan membuka hati.
Berdasarkan tiga kategori di atas dan dikotominya maka munculah 8 tipe sifat-sifat individu, yaitu:
1. Orang hebat ditandai dengan : + + +
2. Orang Sentimental ditandai dengan : + + -
3. Choleris ditandai dengan : + - +
4. Nerveus ditandai dengan : + - -
5. Phelegmatis ditandai dengan : - + +
6. Aphatis ditandai dengan : - + -
7. Sanguinis ditandai dengan : - - +
8. Amorph ditandai dengan : - - -
Dengan mengetahui tipe dari sifat-sifat yang dimiliki, maka dapat ditentukan langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan kepribadian seseorang.
Pendekatan Pensifatan
1. Teori Sigmund Freud
Sejak pertengahan abad ke-19, objek psikologi adalah kesadaran orang normal dewasa dan beradab. Anggapan freud bahwa kesadaran itu hanya sebagian kecil dari kehidupan psikis . Freud mengumpamakan psikis seperti gunung es yang berada dilautan. Puncak gunung es yang menjulang di atas permukaan laut hanya sebagian kecil saja sedangkan bagian yang lebih besarnya tidak tampak. Hal ini menunjukan bahwa alam bawah sadar lebih besar/ luas dari pada alam sadar. Kepribadian menurut Freud terdiri dari 3 unsur yaitu:
1. Id merupakan aspek biologis
Dorongan alamiah atau original dari keinginan-keinginan manusia yang menuntut untuk segera dipenuhi.
2. Ego merupakan aspek psikologis
Aspek ini muncul karena adanya kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan relita/ dunia nyata. Contoh: bila manusia lapar id membayangkan makanan dan ego akan membedakan antara khayalan dan kenyataan dan akan berusaha mencari objek yang tepat untuk memenuhi keinginan id
3. Super ego merupakan aspek sosiologis
Sebagi wakil dari nilai-nilai tradisional serta cit-cita masyarakat yang diajarkan berupa larangan dan perintah. Berfungsi menentukan benar-salah, susila-tidak susila, pantas-tidak pantas.
Ada tiga fungsi utama super ego:
a. Merintangi keinginan-keinginan dari id, seksual dan agresif yang ditentang oleh masyarakat.
b. Mendorong ego mengejar hal-hal yang moralitas daripada yang realitas.
c. Mengejar kesempurnaan.
2. Teori Allfort
Jika Freud mengamati bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari dorongan alam bawah sadar, maka Allfort mencoba mengamati secara kualitatif perilaku manusia. Sehingga berpendapat bahwa perilaku manusia adalah karena adanya dorongan yang sadar. Secara ideal manusia dewasa memiliki 3 ciri pribadi manusia dewasa yang ideal, yaitu:
1. Extention of Self
Artinya seorang manusia dewasa harus memiliki rencana masa depan dan harapan masa depan, tidak berfikiran sempit.
2. Self Objectification
Terdapat dua komponen pokok di dalam kepribadian individu yaitu, insight dan humor. Insight adalah kecakapan individu untuk mengerti dirinya. Sedangkan humor kecakapan untuk mendapatkan kesenangan.
3. Philosohy of Life
Individu di dalam menikmati hidup harus didasari latar belakang yang memberikan arti dan tujuan dalam hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar